’Homoseksualitas’ (Yun: homoios=sama; dan Latin: sexus=jenis kelamin) merupakan pengertian umum mencakup banyak macam kecenderungan seksual terhadap kelamin yang sama, atau secara lebih halus: suatu keterarahan kepada kelamin yang sama (homotropie; tropos=arah, haluan). Istilah homoseksualitas tampak terlalu menekankan aspek seksual dalam arti sempit. Maka dianjurkan menggunakan istilah ’homophili’ (philein=mencintai).
Sedangkan definisi umum adalah seorang homophil ialah seorang pria atau wanita, tua atau muda, yang tertarik atau jatuh cinta kepada orang yang berjenis kelamin sama, dengan tujuan mengadakan persatuan hidup, baik untuk sementara maupun untuk selamanya. Dalam persatuan ini, mereka mengahayati cinta dan menikmati kebahagiaan seksual yang sama seperti dialami oleh orang heteroseksual.
Di negara Indonesia, data statistik menunjukkan 8-10 juta populasi pria Indonesia pada suatu waktu terlibat pengalaman homoseksual. Dari jumlah ini, sebagian dalam jumlah bermakna terus melakukannya. (Kompas Cyber Media, 2003 1).
Sedangkan definisi umum adalah seorang homophil ialah seorang pria atau wanita, tua atau muda, yang tertarik atau jatuh cinta kepada orang yang berjenis kelamin sama, dengan tujuan mengadakan persatuan hidup, baik untuk sementara maupun untuk selamanya. Dalam persatuan ini, mereka mengahayati cinta dan menikmati kebahagiaan seksual yang sama seperti dialami oleh orang heteroseksual.
Di negara Indonesia, data statistik menunjukkan 8-10 juta populasi pria Indonesia pada suatu waktu terlibat pengalaman homoseksual. Dari jumlah ini, sebagian dalam jumlah bermakna terus melakukannya. (Kompas Cyber Media, 2003 1).
Hasil survei YPKN menunjukkan, ada 4.000 hingga 5.000 penyuka sesama jenis di Jakarta. Sedangkan Gaya Nusantara memperkirakan, 260.000 dari enam juta penduduk Jawa Timur adalah homo. Angka-angka itu belum termasuk kaum homo di kota-kota besar. Dede memperkirakan, secara nasional jumlahnya mencapai sekitar 1% dari total penduduk Indonesia. Dr. Dede Oetomo, adalah “presiden” gay Indonesia, yang telah 18 tahun mengarungi hidup bersama dengan pasangan homonya, beliau juga seorang “pentolan” Yayasan Gaya Nusantara. (Gatra, 2003 2)
Data ini menunjukkan eksistensi keberadaan kaum homoseksual di Indonesia. Homoseksual hingga saat ini masih menjadi issue yang kontrakdiktif di masyarakat, tidak hanya kontradiktif dalam hal genealogi nya, akan tetapi sampai pada perdebatan apakah kaum homoseksual bisa di terima di masyarakat.
Ketika seseorang menyebutkan homoseksual, kata-kata homoseksual ini dapat mengacu pada tiga aspek 3:
1. Orientasi Seksual / Sexual Orientation
Orientasi seksual – homoseksual yang dimaksud disini adalah ketertarikan / dorongan / hasrat untuk terlibat secara seksual dan emosional (ketertarikan yang bersifat romantis) terhadap orang yang berjenis kelamin sama. American Psychiatric Association (APA) menyatakan bahwa orientasi seksual berkembang sepanjang hidup seseorang.
Sebagai informasi tambahan, dalam taraf tertentu, pada umumnya setiap orang cenderung memiliki rasa ketertarikan terhadap sesama jenis. Seperti misalnya saja: pria yang mengidolakan aktor / musisi / tokoh pria tertentu dan juga sebaliknya wanita yang mengidolakan aktris / musisi / tokoh wanita tertentu. Kadar ketertarikan seperti ini umum dimiliiki oleh banyak orang dan tidak termasuk dalam orientasi homoseksual.
2. Perilaku Seksual / Sexual Behavior
Homoseksual dilihat dari aspek ini mengandung pengertian perilaku seksual yang dilakukan antara dua orang yang berjenis kelamin sama.
Human sexual behavior encompass a wide range of activities such as strategies to find or attract partners (mating and display behaviour), interactions between individuals, physical or emotional intimacy, and sexual contact (Wikipedia 4).
Perilaku seksual manusia melingkupi aktivitas yang luas seperti strategi untuk menemukan dan menarik perhatian pasangan (perilaku mencari & menarik pasangan), interaksi antar individu, kedekatan fisik atau emosional, dan hubungan seksual (Wikipedia).
3. Identitas Seksual / Sexual Identity
Sementara homoseksual jika dilihat dari aspek ini mengarah pada identitas seksual sebagai gay atau lesbian. Sebutan gay digunakan pada homoseksual pria, dan sebutan lesbian digunakan pada homoseksual wanita.
Tidak semua homoseksual secara terbuka berani menyatakan bahwa dirinya adalah gay ataupun lesbian terutama kaum homoseksual yang hidup di tengah-tengah masyarakat / negara yang melarang keras, mengucilkan, dan menghukum para homoseksual. Para homoseksual ini lebih memilih untuk menutupi identitas mereka sebagai seorang gay ataupun lesbian dengan tampil selayaknya kaum heteroseksual.
Cari2 kenalan gay / bisex indonesia. Yg tertarik bicara solusi, mungkin karna jarak jauh, bgmn biar bisa dekat! Tidak mengundang perkenalan basa-basi yg cuma smsn tidak jelas. Realita, saat kita mengenal seseorang, saat kita sudah simpatik, tentu kita berharap bisa berjumpa segera. Nah kalo anda punya niat, tentu anda akan tertarik bicara jalan keluarnya, bagaimana supaya kita bs dekat! Tidak semua yg terbaik itu ada disekeliling kita. Malah kdg orang yg mau mengerti kita mungkin ada diluar sana! Tidak ada yg instan. Walaupun ada, instan itu cuma bersifat sementara. Saat anda benar2 menginginkan suatu hubungan yg baik & benar, saat anda sudah bosan dg hubungan anda yg gagal, pasti akan berpikir 1000x jangan sampai terulang!
BalasHapusJujur saya tidak pernah suka yg muda. Kebanyakan lebay & manja. Saya suka sosok yg dewasa. Sama2 bisa berpikir akan planing positif kedepan. Salam tuk anda yg special, silahkan kontak ; 085664600785 atau BBM : 219ac6dc